Seorang hamba Allah kudu ngikutin surat tugasnya dengan benar, tugas
dari Allah, dengan surat panduan Quran dan Sunnah. Manusia diberi tugas
sbg khalifah, dengan panduan menjalaninya, itulah jalan yg lurus. Ibarat
kita ini bertugas dinas oleh kantor, tentunya lengkap dengan panduan
tugasnya, dimana kita gak bisa melenceng dari panduannya bila tak ingin
terkena sangsi, bahkan beresiko terkena pemecatan dari status karyawan,
dan soal akhirat jauh lebih besar dibanding contoh tsb.
Karena besar maka Allah SWT memerintahkan kita Iqro, bacalah..tentu
saja membaca panduannya Quran dan Sunnah sebagai prioritas, mengkaji,
menjadikannya referensi, selalu meninggikannya dalam perilaku.
Sebagaimana Nabi, Shahabat yang sering menangis mendengar Firman
Allah, dan Umar Bin Khattab saat menjadi khalifah pemimpin Umat ia
terdiam ditegur seorang wanita tua karena ia membacakan Ayat Allah, jadi
beneran Allah dan Rosul-Nya dibesarin lebih dari apapun, yang beginilah
tanda Allahuakbar, didalam shalatnya mantep dan membekas dalam
keseharian.
Si Ibu juga gak takut Umar, padahal ia Khalifah setara sbg pemimpin
dunia, dan Umar juga gak gengsi malah tertunduk saat ayat Allah
dibacakan siibu. Jadi keduanya beneran sama2 membesarkan Allah SWT
Sayangnya kebanyakan kita lalai menyepelekan dari membaca dan tunduk
dengan ayat-ayat Allah, hadist Nabinya, akibatnya betapa banyaknya kita
yang gak faham halal dan haram, betapa banyak yang menjadikan agama
Allah ini sesuatu yang diremehkan, enteng ninggalin shalat, enteng lepas
jilbab, enteng melenceng dari petunjuk Allah, enteng gak dhuha, enteng
nunda sedekah, enteng kerjasama dengan musuh Allah seperti yahudi,
padahal kehidupan ini sendiri gak lepas dari aturan Allah SWT dalam
panduannya.
14 Abad yang lalu Quran dan Sunnah masih relevan dan ngepas kepada
semua bidang kehidupan manusia dari yang besar ampe yang kecil, terlalu
banyaknya ajaran barat hingga kondisi menjadikan semuanya terbiasa gak
make Quran, hingga gak jadi bernilai ibadah, akibat lama gak terdoktrin
pentingnya berkehidupan, berdagang, berkeluarga, hingga berbangsa sesuai
Sunnah cara Rosulullah SAW padahal Cinta Allah dan Rosulullah SAW itu
beneran harus serius, karena mencintai artinya juga mengikuti jalan-Nya,
dan semua dalam Islam ini menyentuh seluruh kehidupan, dan itulah
bagian dari Agama Allah, dan ini petunjuk-Nya dan bagian Ibadah
kepada-Nya selain ibadah ritual, mentaati apa yang diturunkan Allah,
merupakan bukti dari ucapan, Laa Ilaaha ilallaah.
Bila Agama itu gak difungsikan sebagaimana mestinya, dimana kita
takbir saat shalat, namun Allah maha besarnya hanya dibibir saja tetapi
kenyataannya kita gak pake petunjuk Allah didalam kehidupan, maka
jadilah kehidupan penuh nilai-nilai kejahiliahan, kehidupan jadi mirip
sebagaimana ketika saat Rosulullah SAW belum diutus.
Rasulullah SAW bersabda, Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua
perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh
dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Malik 1395)
Allah dalam firman-Nya:
… tetapi setan (Iblis) menjadikan umat-umat itu memandang baik perbutan
mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan
bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl 16:63)
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya APA SAJA yang mereka SERU, SELAIN
dari Allah, itulah Al-Bathil kebatilan, dan sesungguhnya Allah, Dialah
Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Hajj [22] : 62) (QS.
Al-Baqarah [2] : 42)
Sedari sekarang mulai benerin diri kita, keluarga kita agar demen
mengkaji Agama Allah terus menerus, dimana ngaji itu gak bakalan cukup
dari satu, dua guru karena Islam ada spesialisasinya dari yang
terpenting seperti Akidah, Tauhid, lalu menyusul Fiqih, belajar tajwid
bacaan Qur’an, tafsir, beneran dah giatkan semuanya menuju jalannya
Allah SWT, jangan lupa perhatiin gurunya, kesejahteraannya, karena
sedekah juga diutamakan kepada penuntut ilmu, ustadz, majlis talim,
dimana merekalah yang nerusin ilmu Islam itu sendiri, jangan sampe kita
demen nonton konser, promoin acara2 keduniaan, nyebarin pesan2
kelalaian, padahal bumi ini milik Allah, kita kurang mengetahui
pentingnya mendalami agama Islam, karena kebanyakan doyan berlama-lama
dalam kelalaiannya, hingga mudah memisah-misahkan bagian agama Allah,
dan yang parah, banyak yang beragama tapi disesuaikan dengan nalarnya
saja alias gak pake dalil, yg ini beneran jangan dah. Naudzubillah Min
Dzalik, Semoga Allah SWT memudahkan kita, dan Allah jadikan kita dan
saudara seiman yang lain untuk memprioritaskan Petunjuk Allah SWT ini
buat kebaikan kita didunia dan akhirat, Amin
Sumber : Ustadz Yusuf Mansur
Sabtu, 10 Maret 2012
DUA PEGANGAN KEHIDUPAN
DUA PEGANGAN KEHIDUPAN – Akhirat itu urusan yg besar, malah terbesar
dari urusan2 lain bila kita mau merenung. Banyaknya kelalaian soal
akhirat karena itu memang ujiannya, dan jalan ke akhirat hakikatnya
merupakan jenis ujian yang lebih penting dibanding ujian-ujian keduniaan
yang pernah kita alami (Ujian SMP, Ujian Pegawain karir Dst). Makanya
sungguh benar sabda Rosulullah SAW bahwa manusia cerdas ialah hamba
Allah yang paling baik mempersiapkan bekal untuk diakhirat nanti..
0 komentar:
Posting Komentar